REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelemahan signifikan saham sektor infrastruktur, perbankan dan perkebunan memberi imbas pada anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini.
Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, di Jakarta, Jumat (30/11), mengatakan penurunan indeks terjadi di tengah bergairahnya bursa regional Asia menyusul sentimen positif dari persetujuan kabinet Jepang terhadap paket stimulus ekonomi selain data produksi industri yang menguat signifikan.
"Saham perbankan turun setelah BI menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit 2013 dari 25 persen menjadi 23 persen," katanya. Tercatat sektor saham yang mengalami koreksi dipimpin infrastruktur sebesar 3,3 persen, keuangan 2,3 persen dan perkebunan 2,2 persen.
Sedangkan sektor saham yang mengalami kenaikan di antaranya properti sebesar 1,6 persen, perdagangan 1 persen dan industri dasar 0,7 persen.
Pada perdagangan Jumat, IHSG melemah 42,94 poin (0,99 persen) menjadi 4.276,14, sedangkan indeks saham unggulan LQ45 turun 11,39 poin (1,54 persen) menjadi 727,06. Perdagangan berjalan dengan frekuensi transaksi mencapai 177.233 kali pada volume 5,28 miliar lembar saham sebesar Rp 6,73 triliun.
Sebanyak 124 saham naik, 131 saham turun dan sisanya 106 saham tidak bergerak. Untuk saham yang mengalami koreksi signifikan di antaranya PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun Rp900 menjadi Rp5.000 dan PT Indosat Tbk melemah Rp800 menjadi Rp5.500 dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merosot Rp700 menjadi Rp26.100.
Sementara saham yang mengalami kenaikan antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang menanjak Rp1.050 menjadi Rp20.950, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menguat Rp250 menjadi Rp23.200 dan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) naik Rp225 menjadi Rp4.375.