REPUBLIKA.CO.ID, ROKAN HILIR-- Aparat kantor Bea dan Cukai Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau segera memperketat pengawasan di perairan laut yang berbatasan dengan Malaysia. Tujuannya mengantisipasi masuknya barang illegal.
"Kami akan lebih meningkatkan pengawasan di laut khususnya di perairan Rokan Hilir untuk menghindari kerugian negara atas barang berupa narkoba dan yang masuk tanpa memgbayar cukai," kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kanwil BC Riau-Sumbar, R Evi Sutantio di Bagansiapiapi usai acara 'soft launching' kantor BC Bagansiapiapi menjadi kantor modern, Jumat (30/11).
Dia mengatakan langkah ini sangat penting. Pasalnya perairan Rohil ditengarai sebagai salah satu pintu masuknya narkoba dan barang haram lainnya dari negara tetangga seperti Malaysia.
"Seringnya pemberitaan masuknya narkoba seperti sabu-sabu, morfin dari luar negeri yang masuk melalui jalur laut, seperti baru-baruini kasus narkoba terjadi di Rohil menjadi fokus kami," sebutnya.
Selain itu, demi meningkatkan kinerja petugas dalam antisipasi kejahatan di laut, saat ini pihak BC sedang mengintensifkan melakukan berbagai pelatihan, baik terhadap petugas patroli maupun petugas pengecekan barang di pelabuhan.
"Karena nantinya merekalah yang bertugas mengawasi jangan sampai barang-barang illegal lolos masuk ke dalam wilayah kita," ujarnya.
Selanjutnya, menurutnya tentunya BC juga selalu berkoordinasi dengan aparat terkait seperti pihak kepolisian. Pada lintas batas kapal fery yang datang maupun yang bertolak ke luar negeripun,juga tidak lepas dari pengawasan petugas BC.