REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Sejumlah pengguna sepeda mengeluhkan banyaknya pelanggaran yang terjadi di jalur sepeda sepanjang Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur. Mereka harus berebut jalan dengan para pengendara motor.
Umar, pesepeda asal Buaran, menyesalkan perilaku para pengguna motor yang masih saja menggunakan jalur sepeda. Hal ini jelas menggangu kenyamanan para pengguna sepeda, terlebih saat mereka membawa anak dan keluarganya. "Apalagi motor yang melawan arah, sangat membahayakan," ujarnya kepada Republika, Sabtu (1/12).
Senada dengan Umar, Aji pesepeda asal Bintara menyatakan, pelanggaran-pelanggaran itu terjadi lantaran masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam berkendara. "Mau gimana lagi, padahal rambu-rambunya kan sudah jelas," tegas Aji.
Berdasarkan pantauan Republika, memang masih banyak pengendara motor yang menggunakan jalur khusus sepeda. Walau di beberapa titik sudah ditutup tembok beton ataupun portal, namun di beberapa titik lain pengendara motor dengan mudah masuk ke jalur khusus sepeda karena tidak adanya penghalang di awal jalur.
Tidak hanya itu, jalur sepeda yang seharusnya steril, terkadang juga dipenuhi gerobak penjaja makanan dan motor yang parkir sembarangan. Terlebih di saat-saat tertentu, seperti malam minggu dan minggu pagi.
Meskipun tembok beton dan portal sudah dinilai efektif, namun baik Umar atau Aji menyatakan, penghalang-pengalang tersebut tidak cukup. "Mungkin sulit jika tiap hari, tapi setidaknya ada petugas lah waktu hari libur, Sabtu dan Minggu gitu," tutur Aji.