REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 118 polisi gendut yang bertugas di lingkungan Polres Metro Jakarta Timur mulai digojlok untuk menurunkan berat badan ke tingkat ideal. Penggojlokan dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat.
Di samping itu, para polisi berkelebihan berat badan itu juga diharuskan mengatur pola makan. Demikian dikemukakan Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Didik Hariyadi, Ahad (2/12) siang.
Keharusan polisi gendut menurunkan berat badan merupakan instruksi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayususeno. Ketentuan ini dimaksudkan untuk membuat postur tubuh polisi yang ideal agar mereka gesit dalam bertugas.
Didik Hariyadi menjelaskan, dalam rangka melaksanakan instruksi Kapolda tersebut, Kapolres Jakarta Timur langsung meneliti para anggotanya. Dari penelitian itu ditemukan 118 orang yang tergolong kelebihan berat badan.
Mulai Jumat lalu, ke-118 aparat tersebut diharuskan mengikuti program penurunan berat badan dan penyegaran jasmani, antara lain dengan olahraga yang tergolong berat dan di bawah pengawasan Provost dan tenaga medis Polres yang diketuai dr Reni Setiawati.
Sebelum melaksanakan program diet ini setiap anggota kepolisian akan ditimbang dan diperiksa kebugaran tubuhnya. “Lalu pada akhir bulan akan ditimbang kembali, sesuai tidak dengan target penurunan dua hingga empat kilogram?” kata Didik.
Dari 118 anggota yang ikut program diet khusus untuk kepolisian ini, 10 orangnya ialah wanita. Program ini wajib untuk diikuti oleh seluruh aparat yang masuk klasifikasi berat badan tidak ideal, bahkan diawasi dan diabsen oleh provost.