YOGYAKARTA -- Hasil survey lembaga survei Indonesia (LSI) yang mengungkapkan mayoritas calon presiden yang beredar saat ini tidak diminati masyarakat dinilai harus disikapi partai politik. Pengamat sosial politik UGM, Ary Dwipayana, mendesak agar partai terbuka terhadap calon berkualitas baru ini.
Dia mengatakan, seharusnya parpol bisa mempertimbangkan sistem rekrumen agar tidak menutup akses masyarakat. Dengan begitu, apa yang menjadi harapan warga dapat difasilitasi. Menurutnya, dengan adanya identifikasi survey ini, masyarakat menjadi lebih terbantu dalam menentukan pilihanya. Selain mendapatkan informasi mengenai kader tersebut, dia menilai, pemilih juga lebih mengetahui arah pilihannya.
"Karena calon alternatif ini, bukan soal nama, melainkan kriteria." ucap Ary, di Yogyakarta,Ahad (2/12). Ary juga menyoroti upaya LSI dalam mengambil sampel para opinion leader. Dia mengatakan, seharusnya LSI bisa memperluas jaringanya dengan tidak memberikan batasan pada mengenai kualifikasi opinion leader.
Pasalnya, dia mengatakan, masih banyak tokoh yang mungkin memliki kualitas serta pengaruh nasional memimpin bangsa. Menurutnya, dengan membuka ruang itu, maka wajah-wajah baru akan bermunculan. "Sehingga, yang menjadi capres, tidak hanya kandidat elite partai, tapi pilihan masyarakat,"katanya.