REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA, PAKISTAN -- Pihak berwenang Pakistan, Ahad (2/12), dilaporkan telah menyita hampir 14 ton kalium klorat, bahan penting dalam pembuatan bom, di wilayah baratdaya yang dilanda kekerasan.
Penyergapan dilakukan setelah aparat keamanan memperoleh petunjuk dan menghadang sebuah bis di luar kota Quetta yang mengangkut bahan berbahaya itu, yang disembunyikan di bawah kotak-kotak makanan, kata seorang pejabat paramiliter.
"Kami menyita sekitar 13.900 kilogram kalium klorat dari sebuah bis dan menangkap lima orang," kata Kapten Johar Sarwar dari Korps Pasukan Perbatasan kepada AFP. "Bahan itu disembunyikan di dalam kantung-kantung di bawah bahan pangan," tambahnya.
Juru bicara Korps Pasukan Perbatasan Murtaza Baig mengkonfirmasi penyitaan itu dan mengatakan, bahan tersebut bisa digunakan untuk membuat bom dan sangat berbahaya, dan hanya diperlukan satu detonator untuk menjadikannya sebagai bahan mematikan.
Bis itu sedang dalam perjalanan menuju kota terpencil Naushki, sekitar 110 kilometer sebelah barat Quetta, katanya, dengan menambahkan bahwa tim penjinak bom didatangkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan namun mereka tidak menemukan detonator.
Quetta adalah ibu kota dari Baluchistan, provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan. Kekerasan sektarian kerap terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan itu.