Senin 03 Dec 2012 03:30 WIB

Yordania: Israel akan Terus Menjajah Palestina

Israel Palestina
Israel Palestina

Laporan Wartawan Republika Muhammad Akbar Wijaya dari Amman, Yordania

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN, YORDANIA -- Diakuinya Palestina sebagai negara berdaulat di PBB bukanlah kemenangan akhir Bangsa Palestina. Pasalnya, Israel dinilai tidak akan diam atas kemenangan yang berhasil diraih Bangsa Palestina. 

“Israel akan terus menjajah Palestina. Saat ini mereka terus membangun pemukiman Israel di tanah Palestina,” Menteri Bidang Politik dan Parlemen Yordania, Bassam Haddadin saat menerima delegasi Komisi I DPR RI untuk Palestina, di Amman, Yordania, Ahad (2/12).

Bassam mengatakan kunjungan delegasi Indonesia ke Palestina akan memberi dampak berarti bagi perjuangan Bangsa Palestina. Secara politik kunjungan ini dapat ditafsirkan sebagai penentangan Indonesia terhadap penjajahan Israel ke Palestina.

Bassam mengajak Indonesia bekerjasama dengan Yordania menguatkan posisi politik Palestina di PBB sebagai negara anggota. 

“Kita mesti bekerjasama secara intesif antara parlemen internasional mendukung posisi Palestina,” ujarnya.

Selain itu, Bassam mengatakan pemerintah dan rakyat Yordania turut bergembira atas diakuinya Palestina sebagai negara berdaulat di PBB. Yordania berharap pengakuan itu bisa mendorong rekonsiliasi berbagai faksi di Palestina.

Dia mengatakan Yordania akan berkordinasi dengan Mesir untuk menyatukan HAMAS dan Fattah di Kairo. “Kita mendukung rekonsiliasi HAMAS dan Fatah dan akan berkordinasi dengan Mesir,” kata Bassam.

Selama ini Yordania turut mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. Menurut Bassam, Yordania adalah negara yang menerima pengungsi Palestina paling banyak. Para pengungi datang ke Yordania secara bertahap mulai 1948, 1967, sampai sekarang.

Dia mengungkapkan tak kurang sekitar 120 ribu warga Palestina hidup di Yordania. “Beberapa dari mereka bahkan ada yang telah mendapat kartu warga negara Yordania,” ujarnya.

Bassam menyatakan Pemerintah Yordania tidak membedakan perlakuan antara warga Yordania asli dengan warga Palestina yang telah mendapat kewarganegaraan Yordania.

Hal ini dibuktikan dengan adanya seorang warga Palestina yang menjadi politikus sekaligus anggota Parlemen Yordania.

“Anda akan melihat sendiri pengakuan warga Palestina mengenai peran Yordan saat berkunjung ke sana (Tepi Barat, Ramallah),” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement