Senin 03 Dec 2012 12:35 WIB

Investasi Emas Masih 'Seksi'

Red: Fitria Andayani
Emas Batangan (Ilustrasi)
Foto: AP Photo
Emas Batangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Emas tampaknya masih menjadi instrumen investasi yang menarik dan seksi hingga akhir tahun ini. Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan momentum kenaikan harga emas kelihatannya masih terjaga.

Hal ini disebabkan adanya optimisme akan terselesaikannya masalah kebuntuan finansial Amerika (fiscal cliff). Optimisme tersebut terbentuk setelah adanya pembicaraan yang konstruktif antara para pemimpin Kongres dengan Presiden Obama. "Ini akan memberikan momentum positif pada harga emas," ujarnya. 

Selain itu, menurut Ariston, emas akan semakin bersinar menyusul akan diadakannya pertemuan negara-negara Eropa pada Selasa besok. Pertemuan ini akan membahas masalah persetujuan pemberian dana talangan (bailout) Yunani. "Bila disetujui, ini akan menambah sentimen positif bagi pergerakan harga emas," katanya.

Pada perdagangan dua minggu lalu, harga emas melambung tinggi hampir 20 dolar AS per troy ons di tengah optimisme penyelesaian "fiscal cliff". Ini sekaligus menurunkan daya pikat dolar sebagai "safe haven" atau aset yang aman. Keadaan ini juga sekaligus meningkatkan permintaan terhadap aset-aset berisiko.