REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan intelijen Amerika Serikat dilaporkan semakin gencar meningkatkan operasi mata-matanya terhadap reaktor nuklir Bushers di Iran. Aktivitas itu menyusul kekhawatiran AS terhadap keberadaan plutonium berkualitas untuk senjata di daerah itu.
Laporan yang dikutip dari The Wall Street Journal pada Senin (3/12) tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pengawasan terhadap Bushehr dilakukan sebagian oleh pesawat tak berawak yang beroperasi di daerah Timur Tengah.
Mengutip pejabat Amerika Serikat yang tidak disebut namanya, The Wall Street Journal mengatakan bahwa pesawat tak berawak tersebut berhasil menangkap beberapa gambar dan komunikasi suara dari daerah reaktor.
Iran mengatakan bahwa program nuklir yang dikembangkan bertujuan damai namun komunitas internasional mencurigai Teheran sesungguhnya ingin membangun senjata nuklir. Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan empat sanksi terhadap Iran yang masih harus ditambah oleh pembatasan impor minyak oleh Barat dari negara tersebut dan menyebabkan masalah ekonomi yang serius.
Teheran mengatakan bahwa pesawat Amerika Serikat telah memata-matai Bushehr pada Sabtu (1/11) saat Iran mengirim jet tempurnya untuk mengejar pesawat tersebut. Jet tempur Iran sempat menembak pesawat tak berawak Amerika namun tembakan tersebut meleset.
Namun menurut pejabat Amerika Serikat yang dikutip The Journal, pesawat tak berawak memang melakukan aktivitas mata-mata pada hari itu tetapi tidak di Bushehr.