REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai-partai nasionalis religius diperkirakan masih akan tetap bertahan, bahkan berpeluang mendulang suara lebih banyak pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Berdasarkan hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) mengenai persepsi pemilih yang digelar pada 29 Oktober-7 November 2012, partai Islam seperti Partai Amanat Nasional (PAN) akan tetap eksis di pemilu tahun 2014 nanti meskipun akhir-akhir ini sering diprediksi bakal menurun.
"(PAN) akan naik menjadi sebesar 6,69 persen, lebih tinggi dibandingkan perolehan suaranya pada Pemilu 2009 yang sebesar 6.01 persen. Partai-partai nasionalis religius punya pemilih loyal di komunitas masing-masing," kata Direktur Eksekutif Puskatis Husin Yazid dalam siaran persnya yang diterima Republika, Senin (3/11).
Partai-partai Islam lain juga akan nongkrong di sepuluh besar seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan raihan suara sebesar 5,91 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 3,05 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang meraup 3,57 persen.
Sementara itu, partai-partai yang mendominasi masih merupakan partai-partai beraliran nasionalis. Berturut-turut dari yang paling tinggi adalah Golkar (15,98 persen), Demokrat (13,84 persen), PDIP (13,19 persen), Gerindra (7,54 persen), Nasional Demokrat / Nasdem (4,42 persen), dan Hanura (2,60).
"Pemain-pemain lama masih mendominasi, karena infrastruktur dan jaringannya kuat. Tapi ada juga pendatang baru yang menyodok yakni Nasdem," kata Husin.