Selasa 04 Dec 2012 08:44 WIB

Warga Rusia Takut Ramalan Kiamat Suku Maya

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Lingkaran kalender kuno Suku Maya yang dibuat berdasar periode 394 tahun.
Lingkaran kalender kuno Suku Maya yang dibuat berdasar periode 394 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Warga Rusia ternyata ketakutan dengan ramalan hari kiamat Suku Maya yang akan terjadi 21 Desember 2012 mendatang. Ketakutan itu meluas hingga pemerintah setempat harus repot-repot menjelaskan kepada publik.

Menteri Kedaruratan Rusia Vladimir Puchkov menyakinkan warganya bahwa kiamat tidak akan datang pada hari yang diramalkan suku maya. Dia meyakinkan warganya dengan mengatakan pihak pemerintah telah memonitor kondisi bumi.

"Kami punya akses pada metode untuk memonitor apa yang terjadi pada planet bumi," ujarnya seperti dikutip HuffingtonPost, Selasa (4/12).

Pushkov menambahkan bagaimanapun Rusia masih rentan terkena badai salju, tornado, dan banjir. Rusia juga dapat mengalami kecelakaan transportasi, kurangnya pasokan bahan pangan, hingga kekurangan pasokan listrik dan air.

Suku Maya menandai 21 Desember 2012 sebagai akhir dari penanggalannya. Beberapa orang menandai tanggal tersebut sebagai hari kiamat. Ketakutan ini berdasarkan misinterpretasi pada penanggalan suku maya.

Pada tanggal 21, tanggal titik balik matahari musim dingin, siklus kalender disebut b'ak'tun 13 berakhir. Walaupun para ahli Maya setuju bahwa Maya kuno tidak akan melihat hari itu sebagai kiamat, rumor telah menyebar sebagai hari akhir kehidupan.

Meski para ahli mencoba membuktikan tidak adanya kiamat, warga Rusia telah bersiap-siap menghadapi keadaan terburuk. Berdasarkan media massa setempat, beberapa warga telah menyiapkan makanan, bahan bakar dan kebutuhan lainnya, sementara yang lain memilih berpindah dari kota besar.

Lucunya, perusahaan asal Siberia memanfaatkan ketakutan tersebut dengan menjual alat-alat keselamatan menghadapi kiamat, termasuk di dalamnya obat-obatan, sabun, lilin dan korek api, vodka, ikan kalengan, kertas catatan, hingga kartu permainan.

Alat keselamatan tersebut pun laris manis. Penjualan alat-alat keselamatan  sudah mencapai 1.000 paket.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement