REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada alasaan tersendiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mencermati kasus amoral Bupati Garut Aceng Fikri.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan ramainya pemberitaan di media massa mengenai pernikahan singkat Aceng dengan gadis remaja berinisial FO, telah menarik perhatian Presiden.
"Presiden tidak mencampuri soal ini, itu ranah privat ya, masyarakat mempunyai persepsi dan penilaian terhadap suatu hal yang berkaitan dengan pimpinan atau pejabat publik. Jadi oleh karena itu kemudian menjadi suatu berita yang berkembang di masyarakat," ujar Julian, Selasa (4/12).
Ia mengatakan sangat wajar jika kasus ini memicu kemarahan masyarakat. Karena Aceng sebagai orang nomor satu di Garut dianggap berbuat tercela dengan menikahi seorag gadis remaja 18 tahun hanya selama empat hari. Ia mengatakan karena menyangkut pejabat publik, maka reaksi dari masyarakat atas tindakannya menjadi sorotan.
Pemerintah, lanjutnya, masih menunggu perkembangan selanjutnya tentang kasus tersebut. Terlebih lagi tim dari Kementerian Dalam Negeri sudah dikirim ke Garut untuk mencari tahu duduk persoalaan.
Meski mendapat kecaman dari berbagai pihak, pemerintah belum menyatakan perbuatan Aceng telah mengganggu kinerja pemerintahan secara menyeluruh.
"Saya belum bisa mengatakan apakah itu mengganggu (kinerja pemerintah) atau tidak, karena saya tidak mendapatkan informasi langsung dari hal ini," kata Julian