REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert memuji keberanian luar biasa yang ditunjukkan pemerintah AS dalam mendukung Israel di PBB pekan lalu.
Amerika Serikat dan Israel berada di antara sembilan negara yang menentang Palestina mendapat status dan pengakuan dari Majelis Umum PBB.
''Israel seharusnya berterima kasih kepada Amerika Serikat,'' kata Olmert.
"Namun, saya benar-benar terkejut bahwa keesokan paginya pemerintah Israel memutuskan untuk melakukan satu hal yang pasti menyinggung para pembuat kebijakan di Amerika Serikat dengan mengumumkan permukiman baru , Olmert menambahkan.
Pemerintah Netanyahu telah mengumumkan akan membangun 3.000 rumah, beberapa di daerah E1 dari Tepi Barat menghubungkan Yerusalem Timur ke pemukiman Adumim Maaleh Yahudi.
Olmert mengatakan ia telah menyetujui permintaan pemerintah presiden AS George W Bush untuk tidak membangun di E1 karena Palestina tidak akan setuju untuk pembicaraan damai.
"Ini akan menjadi kesalahan sejarah yang akan menjadi bencana bagi kehidupan, bagi orang-orang untuk masa depan negara Israel," kata Olmert.