REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Mesir, Muhammad Mursi akan mengelar refrendum konstitusi baru pada 15 Desember mendatang. Referendum itu akan menentukan apakah konstitusi baru yang diajukan diterima atau ditolak rakyat Mesir.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi menilai ada baiknya rakyat Mesir menerima Konstitusi itu. Muhyiddin beralasan keputusan Mursi diambil untuk masa depan Negeri Piramid.
Sebab, menurut Kiai Muhyiddin, waktu berjalan cepat, sementara oposisi tentu dengan berbagai alasan akan menolak itu. "Ketika melakukan revolusi total, semua itu harus diterima," kata dia saat berbincang dengan ROL, Selasa (4/12).
Tentu, masih kata Kiai Muhyiddin, ini jadi pertaruhan politik bagi Mursi. Ia butuh gerakan cepat melakukan programnya.
Di sisi lain, oposisi hanya mengulur waktu dengan bermacam alasan yang ujungnya pencitraan negatif terhadap Mursi. (baca: Misi Muhammad Mursi Selamatkan Mesir).