REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Operasi bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah ditangguhkan Tak hanya itu, semua staf internasional nonesensial ditarik lantaran situasi keamanan yang memburuk.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Martin Nesirky,mengatakan 25 dari sekitar 100 staf asing bisa meninggalkan negara itu pekan ini. Menurut Nesirky, kendaraan lapis baja lebih banyak diperlukan setelah serangan dalam beberapa pekan terakhir di antara konvoi bantuan kemanusiaan dan adanya pembajakan barang atau kendaraan.
Nesirky menjelaskan, beberapa konvoi telah terperangkap dalam baku tembak antara pasukan pemerintah dan pemberontak Suriah, termasuk sebuah insiden di dekat bandara di mana dua staf terluka.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa PBB di Suriah akan menarik keluar personil internasional non esensial dengan segera," kata Nesirky. Selain itu, lanjut Nesirky, PBB juga akan menangguhkan misi di dalam negeri sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Kantor PBB untuk Koordinasi Kemanusiaan Urusan atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengatakan, secara keseluruhan, lembaga dunia menyebarkan lebih dari 1.000 staf nasional dan internasional di Suriah.
Namun gerakan dan komunikasi telah menjadi lebih sulit karena pertempuran yang meningkat di dekat ibukota dan terjadinya pemadaman internet 48 jam pekan lalu. Beberapa lembaga staf PBB dipibdah dari kota utara Aleppo,karena berusaha untuk mengambil kontrol.
"Pemahaman saya adalah bahwa staf internasional akan pergi ke Yordania," kata satu sumber PBB.vDamaskus sebelumnya dianggap "cukup aman", hingga pekan lalu ketika bandara utama ditutup dan penerbangan ke Suriah dibatalkan setelah beberapa serangan yang dilakukan oleh pemberontak, kata OCHA.
"Situasi ini secara signifikan berubah," kata kepala penasehat keamanan PBB di Suriah, Sabir Mughal. Menurut Mughal, ada peningkatan resiko untuk kemanusiaan sebagai akibat dari penembakan tanpa pandang bulu atau bentrokan antara para pihak.
Menurut pernyataan staf OCHA, penembakan dapat didengar per jam baik dari kantor dan tempat tinggal. ''Delapan staf PBB tewas bersama dengan tujuh relawan dari Bulan Sabit Merah Suriah Arab selama konflik selama 20 bulan yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu jiwa,'' ucap staf Ocha tersebut.
Selama konflik Suriah, pangan Dunia PBB telah memasok jatah makanan untuk sampai dengan 1,5 juta orang di Suriah, banyak dari mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka karena pertempuran.