REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perjuangan pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan noken atau tas rajutan Papua agar diakui sebagai warisan budaya dunia akhirnya membuahkan hasil.
Sidang Unesco yang digelar di Paris, Prancis, Selasa (4/12) mengakui Noken sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda.
''Delegasi RI hadir didampingi tim dari Papua. Kita semua bersyukur dan bangga pada Papua,'' ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti dalam pesan singkatnya kepada Republika Online, Selasa (4/12).
"Usulan noken sebagai warisan dunia sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir dengan beberapa kali revisi dan pada 4 Desember ini kami berhasil memperjuangkannya di hadapan 26 anggota komite warisan dunia yang dihadiri wakil dari 189 negara," kata Wiendu.
Unesco adalah Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Setiap tahun, ujar Wiendu, pihaknya berusaha untuk menjadikan minimal satu budaya menjadi warisan budaya dunia. Tahun ini Subak sudah diakui sebagai warisan dunia. Kemudian tenun, dan noken," katanya.
Pihaknya akan mengusulkan 4 Desember sebagai hari Noken.