Selasa 04 Dec 2012 18:46 WIB

Pendirian UTD Rumah Sakit Butuh Rp 1,5 Miliar

Pengurus Yayasan SETARA usai berdialog dengan Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, dan Direktur RSUD Tasikmalaya, Wasisto Hidayat.
Foto: Dok SETARA
Pengurus Yayasan SETARA usai berdialog dengan Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, dan Direktur RSUD Tasikmalaya, Wasisto Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – RSUD Tasikmalaya membutuhkan dana sedikitnya Rp1,5 miliar jika hendak mendirikan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS).

Kebutuhan dana tersebut untuk menunjang peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk melakukan pengelolaan darah dari mulai proses donor, penyimpanan, hingga penggunaannya kepada pasien yang membutuhkan.

Hal itu terungkap dalam dialog antara pengurus Yayasan Setetes Darah Sejuta Harapan (SETARA) bersama dengan Direktur RSUD Tasikmalaya, Wasisto Hidayat, dan Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, di Gedung Balekota Jalan Letnan Harun.

"Kalau beberapa perlengkapan memang sebagian telah ada, hanya memang ada kelengkapan lain yang harus dipenuhi," kata Wasisto Hidayat.

Wasisto menyebutkan, RSUD Tasikmalaya sendiri telah mempersiapkan alokasi anggaran untuk tahun 2013 mendatang sebesar kurang lebih Rp800 juta hingga Rp1 miliar.

"Yang paling mahal itu alat untuk pemeriksaan darah, penyesuaian darah yang dibutuhkan dengan pasien, dan lainnya. Tetapi kami sendiri sudah berniat untuk mendirikannya karena pengembangan dari bank darah yang ada selama ini," paparnya.

Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman, memberikan dukungan sepenuhnya terhadap rencana RSUD Tasikmalaya untuk mendirikan UTD RS, terlebih telah ada aturan yang mengaturnya.

Pada No. 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang kebijakan peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah, semua daerah di Kabupaten dan Kota yang belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD) PMI dapat membentuk UTD Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah yang bersangkutan.

"Persoalan ini berhubungan dengan kemanusiaan, makanya saya berpikir jika hal itu dilakukan selain membantu masyarakat secara nyata sesuai aturan. Kemudian juga hal itu bisa menjadi tabungan amal ibadah bagi saya di akhirat nanti. Mudah-mudahan hal ini pun didorong di DPRD sehingga UTD RS bisa secepatnya terealisasi," ujar Budi.

Sementara itu, Ketua Yayasan SETARA, Baihaqi Umar, mengaku sangat lega setelah adanya kepastian dari Walikota Tasikmalaya dan Direktur RSUD Tasikmalaya mengenai rencana pendirian UTD RS tersebut.

"Akhirnya, perjuangan kami untuk mewujudkan unit pelayanan darah di wilayah Kota Tasikmalaya bisa direalisasikan. Karena selama ini hanya mengandalkan dari UDD PMI Kabupaten Tasikmalaya," kata Baihaqi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement