REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan retorika Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas membuat permusuhan Palestina dan Israel semakin mengerak.
Karenanya, Netanyahu menyebut kemungkinan perdamaian semakin kecil terjadi di Palestina. Pernyataan Israel mengungkap takbir masalah yang terjadi antara Israel dengan Palestina.
Negeri Zionis itu bukan ingin melahirkan negara Palestina yang berdampingan Israel, tapi membuat negara Palestina di bawah kendali Israel.
"Ini bukan sengketa atas, tanah tetapi penolakan keberadaan negara Israel," kata Netanyahu.
Netanyahu menuding warga Palestina dididik untuk menghancurkan Israel, dan tidak ada wacana perdamaian disini.