REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR, Sumaryoto, menyesalkan sikap Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan yang dinilainya kebablasan soal dugaan pemerasan BUMN oleh oknum anggota DPR RI.
Sumaryoto juga menyesalkan Dahlan langsung melaporkan dirinya ke BK DPR, hanya karena bisikan Dirut Merpati Nusantara Airilines (MNA), Rudy Setyopurnomo.
Sumaryoto mengaku selama ini tidak ada masalah dengan Rudy. Namun, Sumaryoto mengaku sudah mengirimkan pertanyaan tertulis kepada Rudy, saat Rapat Dengan Pendapat Umum (RDPU) pada 1 Oktober lalu.
"Saya kirim pertanyaan tertulis, karena pada 1 Oktober lalu saya ke Semarang untuk acara partai, bersama Ketua BK, Pak Prakosa," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/12).
Diungkapkan Sumaryoto, pernyataan tertulisnya adalah untuk mengingatkan Merpati. "Karena saya nilai business plan Merpati nantinya akan Head to Head dengan Garuda. Saya juga minta agar laporan kinerja keuangan Merpati Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi yang audited dua tahun terakhir serta yang unaudited tahun 2011 dan Semester 1 tahun 2012. Saya tidak tahu apakah saya dituduh memeras karena hal ini," papar Sumaryoto yang melaporkan Rudy ke Mabes Polri karena pencemaran nama baik dan fitnah. (baca: Sumaryoto akan Laporkan Dirut Merpati ke Mabes Polri).
Politisi PDI Perjuangan itu juga sudah siap dengan segala konsekuensi atas laporannya ke Mabes Polri. Termasuk kemungkinan akan diseretnya Dahlan Iskan dalam kasus tersebut.
Pengacara Sumaryoto, Warsito Sanyoto mengatakan tidak tertutup kemungkinan Dahlan akan terseret, dengan delik turut serta melakukan pencemaran nama baik dan fitnah dalam kasus ini.