REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Angkatan Laut Amerika Serikat membantah telah kehilangan pesawat intai mereka di Timur Tengah baru baru ini.
Pernyataan tersebut dilontarkan sesaat setelah Iran menyatakan telah menangkap Scan Eagles, pesawat tanpa awak kecil milik AS, yang disebut tengah kasak kusuk di wilayah udara mereka.
"Angkatan Laut AS telah menghitung secara menyeluruh semua pesawat tanpa awak yang beroperasi di kawasan Timur Tengah. Operasi kami di Teluk terbatas pada wilayah laut dan udara internasional saja," ungkap Juru bicara Pusat Komando Angkatan Laut Amerika Serikat di Bahrain, Komodor Jason Salata, Selasa (4/12) seperti dilansir Al Arabiya.
"Kami tidak memiliki catatan kalau kami telah kehilangan ScanEagles baru baru ini."
Pengawal Revolusi Iran pada Selasa (4/12) menyatakan telah "menahan" satu pesawat kecil tanpa awak milik AS di perairan Teluk. Pesawat itu diduga memasuki wilayah udara Iran dalam misi mengumpulkan informasi intelijen.
"Pesawat tanpa awak itu mematroli perairan Teluk Persia untuk melakukan pengintaian dan mengumpulkan informasi intelijen, ditahan segera setelah memasuki wilayah udara Iran," demikian pernyataan Angkatan Laut Pengawal Revolusi di laman resminya, Sephahnews.com.
Tidak dijelaskan secara pasti kapan, di mana atau bagaimana pesawat itu ditangkap. Namun angkatan Laut Pengawal Revolusi mengatakan pesawat itu adalah ScanEagle buatan Boeing.
ScanEagle adalah pesawat pengintai jarak dekat dengan panjang sayap pesawat tiga meter yang biasanya diluncurkan dari kapal-kapal dan dapat terbang sejauh 100 km.