Rabu 05 Dec 2012 06:26 WIB

Pasdaran: Militer AS tak Mampu Hadapi Iran

Roket Fajr buatan Iran
Foto: jspace.com
Roket Fajr buatan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengklaim berhasil menangkap pesawat mata-mata tanpa awak milik Amerika Serikat.

Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Hossein Salami menyatakan penangkapan drone ScanEagle membuktikan kelemahan Amerika Serikat dalam berhadapan dengan Iran.

"Kegagalan baru AS dalam operasi mata-mata pesawat tanpa awak ini menunjukkan bahwa pemerintah AS, meski memiliki kekuatan besar di bidang militer dan ekonomi serta dominasinya pada tatanan politik dunia, tidak mampu menghadapi Republik Islam, dan Iran dengan mudah dapat menggagalkan semua rencananya," kata Salami seperti dikutip laman Irib.

Ia menekankan bahwa Iran berhasil menggagalkan plot musuh di saat mereka memberlakukan sanksi anti-Republik Islam. "Seandainya Amerika AS yang menghadapi sanksi seperti ini, maka negara itu akan runtuh dalam sehari," kata Salami.

Sebelumnya pada hari yang sama, Panglima Angkatan Laut Pasdaran mengkonfirmasikan penangkapan sebuah pesawat tanpa awak Amerika Serikat oleh pasukan angkatan laut Pasdaran di kawasan Teluk Persia.

Drone ScanEagle, pesawat bersayap tiga meter itu merupakan pesawat tanpa buatan Insitu, anak perusahaan Boeing yang memiliki durasi terbang paling lama.

Situs Wall Street Journal dalam laporannya Ahad 2 Desember 2012 mengutip keterangan seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa Washington telah meningkatkan operasinya memata-matai instalasi nuklir Bushehr di selatan Iran "selama dua bulan terakhir."

 Setahun lalu, Iran juga berhasil mendaratkan pesawat tanpa awak RQ-170 "Sentinel" yang terbang menyusup wilayah udara Republik Islam di kota Kashmar, sekitar 140 mil (225km) dari perbatasan Afghanistan.

Bulan lalu, pasukan Iran mengusir pesawat tanpa AS yang berusaha menerobos wilayah udara Republik Islam di perairan Teluk Persia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement