Rabu 05 Dec 2012 07:26 WIB

Ultrajaya Masih Terbesar, 300 Juta Liter Susu Per Tahun

Seorang petugas mempersiapkan pemerahan susu sapi dengan menggunankan sistem haryeng bond di PT Ultrajaya Peternakan Bandung Selatan, Pengalengan, Bandung, Jawa Barat
Foto: ANTARA
Seorang petugas mempersiapkan pemerahan susu sapi dengan menggunankan sistem haryeng bond di PT Ultrajaya Peternakan Bandung Selatan, Pengalengan, Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hingga kini, PT Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company masih menjadi pabrik susu cair terbesar di Indonesia dengan kemampuan produksi 300 juta liter saban tahun.

"90 persen total produksi untuk kebutuhan pasar dalam negeri dari Sumatera hingga Papua," kata Direktur Utama PT Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company, Sabana Prawirawdjaja di Bandung, Rabu (5/11).

Sabana menyampaikan hal tersebut dalam rangka peringatan 40 tahun keberadaan PT Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company. Ultrajaya, klaim Sabana, adalah pemimpin industri pengolahan susu cair yang menggunakan teknologi otomatis untuk menjaga kualitas dan higienis proses produksi.

Penggunaan peralatan otomatis robotik itu, ungkapnya, mulai dari pengolahan susu, pengemasan, palet hingga gudang penyimpanan.

Selama 40 tahun beroperasi, Ultrajaya memiliki 50 distributor dan 125.000 toko ritel, untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan susu cair di seluruh wilayah Indonesia. "Tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih rendah, ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan usaha pangsa pasar," ujar Sabana.

Sabana mengungkapkan Ultrajaya mendirikan PT Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS) pada 2009, guna mengatasi peningkatan kebutuhan susu cair segar dan berkualitas.

Perusahaan tersebut merupakan peternakan sapi perah dengan fasilitas dan operasional berstandar internasional yang berlokasi di Pangalengan, Jawa Barat. PT UPBS mengelola 2.900 sapi impor dari Australia yang dibesarkan di Pangalengan dengan melibatkan peternak lokal untuk memenuhi kebutuhan produksi susu Ultrajaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement