Rabu 05 Dec 2012 12:09 WIB

Pensiun, Mahfud Tak Pikirkan Karier Politik

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Mahfud MD (tengah)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mahfud MD (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengatakan, belum memikirkan untuk terjun ke karier politik usai masa jabatannya habis pada April 2013. Ia pun mengaku tidak melakukan persiapan untuk kembali ke dunia politik.

“Kalau karir politik belum (dipikirkan). Politik itu sesuatu yang tidak diduga, yang pasti saja, saya akan mengajar dan saya masih menjadi guru besar. Itu bisa saya pakai,” katanya usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Rabu (5/12). 

Ia mengaku, untuk saat ini lebih tertarik untuk kembali ke dunia akademik. “Saya kembali ke kampus, mengajar di Yogja,” ujar dia. 

Sampai saat ini pun, ia masih mengajar Universitas Islam Indonesia (UII). Selain mengajar di almamaternya, ia juga masih mengajar di UGM, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Lampung (Unilam), dan Universitas Tanjung Pura (Untan). Universitas itu biasa disambanginya setiap akhir pekan. 

Mahfud mengatakan masih memiliki waktu 15 tahun untuk mengajar karena usianya baru masuk 55 tahun. Dengan tidak lagi menjabat sebagai Ketua MK pada 2013, volume mengajar di kampus akan lebih sering dibandingkan sekarang.  

“Besok volume saya mengajar akan bertambah. Kalau sekarang menggajar Jumat, Sabtu, Minggu. Nanti bisa Senin sampai Jumat mulai April nanti,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement