REPUBLIKA.CO.ID, Tahnik adalah mengunyah sesuatu lalu meletakkannya di langit-langit mulut bayi.
Islam telah memberikan perhatian yang besar dalam rangka menjaga anak anak dan ibu-ibu dalam setiap tahapannya dengan perhatian yang demikian tinggi yang tidak tertandingi oleh apa yang sudah dilakukan oleh PBB dan organisasi HAM dan WHO sekalipun.
Dalam Islam, anak tidak hanya dipelihara sejak setelah lahir semata, bahkan bahkan sejak seseorang berpikir akan menikah. Nabi saw telah bersabda agar kita memilih pasangan atau isteri yang shalihah (baik).
Islam telah memberikan perhatian yang besar untuk keselamatan keturunan dan anggota keluarga agar menjadi kuat, tidak hanya secara akhlak, bahkan dalam hal genetika tubuh dan kejiwaan.
Pemeliharaan ini terus berjalan sampai mencapai masa kehamilan dan ketika hendak melahirkan, melahirkan, menyusui, dan tahapan pendidikan, serta perkembangan berikutnya. Di antara bukti perhatian Islam terhadap anak pada masa kelahiran adalah masalah tahnik.
Sejumlah hadis tentang tahnik
Iman Bukhari dalam Shahih-nya mentakhrij hadis dari Asma' binti Abu Bakar. Dari Asma' binti Abu Bakar, semoga Allah meridhai keduanya, bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah bin Zubair di Makkah berkata, "Aku keluar dan kehamilanku sempurna 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah. Aku turun di Quba' dan aku melahirkan di sana.”
“Lalu aku pun mendatangi Rasulullah SAW, maka beliau SAW menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair.”
“Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalu Rasulullah SAW, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu mendoakannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”
Dalam shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim) dari Abu Musa Al-Asy'ari, "Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah SAW, lalu beliau SAW memberinya nama Ibrahim dan kemudian mentahniknya dengan kurma."
Dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan, "… maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan mendoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku."