Rabu 05 Dec 2012 14:10 WIB

Usai 'Tidak' untuk Palestina, Kanada Evaluasi Bantuan 300 Juta Dolar

Menlu Kanada, John Baird (kiri) dan Menlu Inggris, William Hague, (kanan) saat melakukan pernyataan bersama kesepakatan berbagi kantor kedutaan besar di depan wartawan, di Ottawa pada Senin (24/9/2012)
Foto: Screenshot/CBA.CA/ROL
Menlu Kanada, John Baird (kiri) dan Menlu Inggris, William Hague, (kanan) saat melakukan pernyataan bersama kesepakatan berbagi kantor kedutaan besar di depan wartawan, di Ottawa pada Senin (24/9/2012)

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA--Bersama AS dan Israel, Kanada menjadi satu dari hanya sembilan negara yang menentang gerakan Palestina di Sidang Majelis Umum PBB beranggotakan 193 negara.

Sejak itu, Kanada hanya memberi kritik paling lunak 'semi menggumam' terhadap respons Israel yang mengumumkan pendirian perumahan baru di tanah Palestina, juga sikap Israel menahan 100 juta dolar milik Palestina atas pajak yang dikelola negara zionis tersebut.

Semua sekutu Barat Kanada mengambil sikap keras terhadap Israel, bahkan Amerika Serikat sekalipun. Juru bicara untuk Menteri Luar Negeri Kanada John Baird, menyatakan Kanada kini tengah mengkaji ulang dana bantuan kemanusiaan 300 juta dolar yang diberikan untuk Palestina saban lima tahun.

Dalam pernyataan yang dibuat Selasa, pendanaan Kanada masih akan berlanjut pada tahun fiskal ini, 2012.

"Dana 300 juta dolar untuk jangka waktu lima tahun sangat penting untuk mendukung bantuan keamanan dan kemanusiaan," ujar si jubir, Rick Roth seperti dikutip mcleans.ca, Selasa (4/12). "Kami berniat untuk memeriksa kembali proyek bantuan ini secara keseluruhan. Kementrian yang terkait akan mengkaji semuanya begitu proyek diselesaikan sepenuhnya."

Komitmen bantuan Kanada selama lima tahun resmi berakhir pada tahun fiskan ini, tepatnya pada Maret tahun depan. Uang tersebut dikirim ke Palestina untuk memperkuat sistem peradilan, pengembangan sistem perekonomian swasta, dan bantuan bagi kesehatan dan pendidikan.

Roth menolak berkomentar apakah ada suara penentangan untuk melanjutkan pendanaan itu setelah habis masa berlaku kebijakan. "Ia hanya berkata dua kementrian telah melakukan pertukaran pandangan secara sehat mengenai di mana  dan akan ke mana Kanada melangkah nanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement