Rabu 05 Dec 2012 16:35 WIB

Badai Bopha Tewaskan 200 Orang di Filipina

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Warga pinggir pantai Mindanao dalam kamp perlindungan, menghindari serangan Badai Bopha.
Foto: REUTERS
Warga pinggir pantai Mindanao dalam kamp perlindungan, menghindari serangan Badai Bopha.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tidak kurang dari 230 warga tewas akibat Badai Bopha yang melanda bagian barat daya Kepulauan Filipina.

Sementara ratusan warga lainnya masih dinyatakan menghilang, setelah badai memicu longsor dan banjir di sebagian negara tersebut.

Badai kencang dengan kecepatan 150 kilo meter per jam mencapai puncaknya saat rabu (5/12) pagi waktu setempat. Beberapa kepulauan, seperti kawasan Palalawan mengalami kelumpuhan total. Badai dikabarkan mulai tenang memasuki siang hari.

Reuters mengabarkan lahan pertanian dan kawasan pesisir luluh lantak akibat air laut yang meninggi dan menggenangi daratan. Beberapa situs pertambangan di Mindanao bagian selatan babak belur dan membutuhkan waktu lama untuk kembali beroperasi.

Perbukitan tidak sanggup membendung laju badai, yang membuat gumpalan awan penurun hujan. Beberapa wilayah mengalami longsor hebat, menimbun pemukiman warga.

Keadaan semakin sulit karena banjir bandang membawa material lumpur dan perkakas.Pemerintah mengatakan angka kematian akan meningkat.

Gubernur Arthur Uy mengatakan wilayahnya adalah terparah dalam bencana kali ini. Compostela Valley sebuah provinsi di Mindanao menjadi wilayah terparah dan memakan korban terbanyak.

Kata dia hingga Rabu (5/12) relawan mandiri mengantongi 150 nama warga yang tewas. ''Kami tidak menduga akan seperti ini. Angin terlalu kencang dan mendadak menghantam wilayah kami. Kematian akan tinggi, mata pencaharian juga terancam,'' Gubernur mengatakan demikian kepada Reuters, Rabu (5/12).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement