REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengumpulkan data dari pesawat tanpa awak Amerika Serikat yang menunjukkan pesawat tersebut mengintai lokasi militer dan terminal minyak.
Iran mengumumkan pihaknya telah menangkap pesawat tanpa awak ScanEagle milik AS tapi Washington membantahnya. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara Iran dan AS karena proyek nuklir.
"Kami sudah mengumpulkan semua informasi dari pesawat tanpa awak itu, " ujar pernyataan dari Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) yang dikutip Reuters, Kamis (6/12).
Pesawat tanpa awak itu mengumpulkan data militer dan memata-matai penyaluran minyak dari terminal. Terminal ekspor Iran berada di Pulau Kharg.
Pemerintah AS fokus menghalangi ekspor minyak Iran melalui sanksi agar Iran menghentikan program nuklirnya. AS dan sekutunya percaya program itu untuk membangun senjata pemusnah massal. Pemerintah Israel mengancam akan menghancurkan lokasi nuklir Iran jika sanksi dan diplomasi gagal menghentikan program tersebut.
Iran juga mengancam akan menutup selat Hormuz bakal ditutup, dimana 40 persen kapal tanker dunia berlayar. Tapi AS mengakatan pihaknya tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Pesawat tanpa awak AS terbang melintasi Iran beberapa hari lalu dan ditangkap IRGC. Militer AS menggunakan Boeing Co ScanEagle sejak 2004. Pada November, AS mengklaim Iran menembak pesawatnya ketika terbang di wilayah internasional. Iran mengatakan pesawat itu memasuki wilayahnya untuk mengintai lokasi minyak.
sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement