REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ratusan buruh yang mengatasnamakan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Gorontalo, terlibat bentrok dengan warga setempat.
Bentrokan yang terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 13.15 Wita, dipicu oleh upaya pembongkaran bangunan SDN 54 yang sudah dibeli pihak Pelindo, yang coba dilakukan buruh TKBM.
Polisi terpaksa melontarkan tembakan peringatan beberapa kali, untuk membubarkan konsentrasi kedua kubu, sementara dalam tuntutannya, mereka menyatakan siap membongkar gedung sekolah dasar, yang masih dipertahankan oleh para orang tua dan wali murid.
Para orang tua murid yang sebagian terdiri dari ibu-ibu, bersikukuh mempertahankan gedung sekolah, dan menolak anak-anak mereka di relokasi ke bangunan sekolah darurat yang disediakan pemerintah, dengan alasan gedung itu tidak layak pakai.
Sedang para buruh bersikukuh membongkar gedung sekolah lama yang bakal dijadikan depo peti kemas, dengan alasan penghidupan mereka sangat bergantung di kawasan itu.
Sebelumnya, para buruh melakukan konvoi dengan belasan truk, dan mendatangi kantor Wali Kota, DPRD, dan Kantor Gubernur Gorontalo.
Asisten Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Gorontalo, Weni Liputo, yang menemui para buruh mengatakan, pihaknya akan melakukan mediasi dengan segala pihalk terkait.
Namun massa aksi bersikukuh akan melakukan pembongkaran dan langsung menuju SDN 54 di Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo, hingga terjadilah bentrok itu.
Hingga berita ini diturunkan, pukul 14.20 Wita, kedua kubu kembali saling serang dengan menggunakan batu.