REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mikdad, mengaku khawatir dengan suara sumbang negara Barat mengenai kemungkinan negaranya menggunakan senjata kimia. Baginya pihak barat hanya mencari-cari alasan untuk campur tangan.
Faisal Mikdad menganggap laporan media yang mengutip para pejabat intelijen AS dan Eropa, yang menyebut Suriah "sedang menyiapkan senjata kimianya untuk kemungkinan penggunanaan" adalah "panggung hiburan".
Suriah, seperti dilaporkan, menolak untuk mengakui negara Arab itu memiliki senjata kimia. Namun dalam beberapa kesempatan mereka menyatakan takkan menggunakan senjata semacam itu terhadap rakyatnya sendiri, meskipun mungkin akan menggunakannya terhadap penyerang asing.
Israel dan negara NATO menyatakan Suriah "memiliki sejumlah simpanan bermacam senjata kimia di empat lokasi".
"Suriah kembali menegaskan, untuk puluhan ribu kali, kalau kami memiliki senjata semacam itu, semua itu takkan digunakan terhadap rakyatnya. Kami takkan melakukan bunuh diri," kata Mikdad dalam wawancara dalam wawancara dengan media berita Lebanon, Al Manar, dan dikutip Reuters.