REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Ikhwanul Muslimin, Mahmoud Hussein menolak kekerasan dan mendesak pendukung Presiden Mohammad Mursi menjaga demonstrasi damai.
Ia meminta massa oposisi bertindak rasional dan menerima negosiasi dan dialog. "Ikhwanul Muslimin menolak kekerasan dan tidak menyerang siapapun," ujarnya menegaskan seperti dikutip dari situs resmi Ikhwanul Muslimin, Kamis (6/12).
Hussein menjelaskan, awalnya berbagai kelompok dan gerakan yang berkumpul di luar Istana Kepresidenan, berdemonstrasi dengan damai. Demonstrasi tersebut untuk mempertahankan legitimasi yang benar dan mendukung terpilihnya Mursi.
"Sayangnya, setelah kami tiba, kami terkejut mendengar pemimpin Popular Current yang mendesak pendukungnya melawan demonstrasi damai kami," sebutnya.
Desakan tersebut dinilai membuat para pendukung antirevolusi menyerang massa dengan senjata, bom molotov, dan batu.
Sekelompok penyerang tertangkap tangan membawa senjata api dan bom molotov, dan diserahkan kepada pasukan keamanan. "Kami mendesak semua pendukung Ikhwanul menahan diri dan menjaga demonstrasi damai untuk menenangkan situasi," ujarnya.
"Kami," sambung Hussein, "tetap berharap oposisi merespon permintaan kami untuk dialog dan meninggalkan kekerasan."