REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Suriah bersumpah setiap agresi ke negaranya akan memiliki "konsekuensi bencana" di wilayah tersebut. "Penggelaran rudal di perbatasan Turki dengan Suriah adalah tindakan "provokatif"," kata wakil menteri luar Suriah, Kamis (6/12).
Faisal Mikdad mengeluarkan pernyataan tersebut selama wawancara dengan stasiun televisi Lebanon, Al Manar, Kamis. Ia mengatakan semua pembicaraan mengenai skenario agresi asing terhadap Suriah muncul dalam kerangka kerja "perang urat syaraf" dan menegaskan biaya dari setiap agresi akan "terlalu tinggi".
Ia juga kembali menuduh Turki dan negara lain Arab mendanai dan mendukung kelompok bersenjata di Suriah. Penggelaran rudal Patriot NATO di perbatasan Turki dengan Suriah adalah tindakan provokatif, kata wakil menteri itu.
NATO baru-baru ini menyetujui permintaan Ankara untuk menggelar rudal Patriot di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah, dengan dalih untuk melindungi Turki dari kemungkinan agresi dari Suriah.
Rusia mengecam tindakan semacam itu. Menurut laporan, Moskow tampaknya akan menyediakan rudal Iskander buat Suriah, guna menghadapi Patriot AS, demikian laporan Xinhua.
Di dalam wawancara dengan Al Manar, Mikdad tak bersedia mengomentari keinginan Rusia untuk memberi rudal Iskander kepada Suriah. Mengenai Lebanon, Mikdad menyeru pemerintah di Beirut untuk bertindak guna mencegah "teroris" menyusup ke dalam wilayah Suriah.