Jumat 07 Dec 2012 02:46 WIB

Palestina Surati PBB, Israel Ancam Perdamaian di Timur Tengah

Rep: bambang noroyono/ Red: Taufik Rachman
Anak-anak palestina bermain bola di dekat permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.
Foto: Reuters
Anak-anak palestina bermain bola di dekat permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK --- Palestina kembali mengadukan nasibnya ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikta (AS). Palestina di forum internasional tebesar itu melayangkan surat protes, mendesak Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di tanah pendudukan.

Turkish Weekly mengatakan surat tersebut dikirim saat Rabu (5/12), dan ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Majelis Umum, dan anggota-anggota Dewan Keamanan PBB.

Surat itu mengatakan kedegilan Israel melanjutkan pemukiman di Jerussalem Timur akan memicu konflik baru dalam persoalan dua negara.

Pembangunan tiga ribu unit perumahan Yahudi di wilayah berkode E-1 (versi Israel) tersebut bukan saja akan merusak perjanjian damai antara Palestina dan Israel, namun akan membuat perdamaian di kawasan Timur Tengah terancam.

''Tindakan ilegal Israel harus terlebih dahulu dihentikan agar perdamaian dapat dilanjutkan,'' tulis surat tersebut, seperti dilansir Turkish Weekly, kamis (6/12).

Duta Besar Palestina di PBB, Saeb Erekat mengatakan tindakan ilegal Israel semakin memperjelas adanya penjajahan di Palestina. Menurut dia, pascameningkatnya status Palestina di internasional membuat tindakan Negara Yahudi tersebut sebagai kejahatan perang.

Erekat menegaskan Israel agar memenuhi tanggung jawab untuk memenuhi isi resolusi PBB yang telah mengakui palestina sebagai negara. Walau berstatus nonanggota di PBB kata dia tidak menutup kemungkinan negaranya akan mengajukan gugatan kejahatan perang ke Mahkamah Internasional di Deen Hag, Belanda.

Pascapengakuan PBB terhadap Palestina pekan lalu, Israel mengejar waktu menyelesaikan pemukiman bagi 40 ribu warga Yahudi di wilayah yang bukan milikinya, tepatnya di sebagian Tepi Barat. Lokasi perumahan tersebut adalah proyek lama untuk memperluas pemukiman serupa di Jerussalem Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement