REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia, Burhannudin Muhtadi, mengatakan penetapan tersangka Andi kian memperlemah kredibilitas Partai Demokrat di mata publik. Hal ini karena publik akan menilai Partai Demokrat tidaklah sebersih yang mereka citrakan selama ini.
Tapi, tegas Burhannudin, ini bukan akhir bagi Partai Demokrat. Masih ada waktu bagi Partai Demokrat memperbaiki citra mereka di hadapan publik.
Caranya, dengan mengemas isu kader-kader Demokrat yang legowo mundur dari posisi pengurus partai begitu telah ditetapkan sebagai tersangka. “Partai Demokrat mesti mampu mengemas isu kader mereka yang bermasalah,” saran Burhannudin saat dihubungi Republika, Jumat (6/12)..
Selain itu, jeda waktu satu tahun lebih menuju 2014 juga bisa dimanfaatkan Partai Demokrat untuk “cuci gudang”. Artinya partai bisa segera mengambil tindakan tegas kepada kader-kader yang selama ini diisukan memiliki masalah hukum tanpa harus menunggu penetapan tersangka dari aparat hukum.
“Partai Demokrat perlu cuci gudang tanpa harus menunggu proses hukum,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terhitung Jumat (7/12), Andi Mallarangeng resmi mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Dalam konfrensi pers di kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga Andi menyatakan dirinya mundur karena telah dicekal KPK. Dia mengaku telah memberitahukan kepada presiden perihal langkahnya ini
“Sehubungan dengan adanya pengumuman dari KPK terkait pencekalan saya, saya sudah menyampaikan pengunduran diri di hadapan presiden dengan didampingi oleh seskab dan wakil presiden,” ujar Andi.
Pertimbangan mundur diambil Andi juga lantaran dirinya tidak ingin menjadi beban dalam pemerintahan SBY. Di samping itu dia mau berkonsentrasi penuh mempersiapkan diri mengikuti proses hukum.