REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Jika pelaksanaan pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran, maka sulit bagi pasangan incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Perkiraan tersebut disampaikan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago.
"Pasangan Fauzi Bowo- Nachrowi Ramli harus berusaha memenangkan pilkada dalam satu putaran, karena jika berlangsung dua putaran sulit bagi mereka bisa menang," kata Andrinof di sela-sela pembekalan tim survei Cirus Surveyor Group Pilkada DKI Jakarta, di kampus UI Depok, Senin (16/4).
Menurut dia, selain pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang akan masuk dalam putaran kedua, ada tiga kandidat lainnya yang berpeluang untuk maju putaran kedua yaitu Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama. Selanjutnya Hidayat Nur Wahid-Didiek J Rachbini, serta Alex Noerdin dan Nono Sampono.
"Sebenarnya pertarungan pilkada Jakarta hanya tiga pasang untuk maju ke putaran kedua, untuk bertarung melawan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli," katanya.
Ia mengatakan, yang perlu diwaspadai pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli adalah adanya sasaran tembak bagi incumbent tersebut yang dijadikan musuh bersama ketika di putaran kedua. "Lawan-lawan politik Foke bisa saja bergabung di putaran kedua, ini tentunya makin menyulitkan," katanya mengingatkan.
Melihat sosok calon gubernur yang tampil, Andrinof memprediksi Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. "Melihat calon yang tampil, pertarungan pilkada Jakarta sangat berat, sehingga kemungkinan tak ada yang menang dalam satu putaran," ujarnya.
Ia mengatakan, berat bagi pasangan cagub DKI Jakarta untuk memenangkan Pilkada dalam hanya satu putaran, karena harus memperoleh suara lebih dari 50 persen. "Tinggal bagaimana pasangan calon ini mengambil hati warga Jakarta untuk memilihnya," katanya.
Sementara untuk pasangan yang berasal dari calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria akan sulit menembus dua besar atau ke putaran kedua. "Walaupun peluangnya ada, tetapi sangat kecil kemungkinan menang," ujarnya.
Andrinof menilai sosok yang tampil dalam pilkada DKI Jakarta mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin ibu kota negara tersebut. Ia mencontohkan Fauzi Bowo atau biasa disebut Foke mempunyai pengalaman memimpin DKI Jakarta, Joko Widodo mempunyai kemampuan, pengalaman, berani, jujur, namun belum mempunyai basis massa pendukung yang loyal.
Sedangkan Alex Noerdin meskipun didukung oleh Partai Golkar sulit untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta tersebut. Untuk pasangan PKS Hidayat Nur Wahid-Didiek J Rachbini mempunyai basis massa pendukung yang solid dan mempunyai peluang maju keputaran kedua.
Sebanyak enam pasangan mendaftar dalam Pilkada DKI pada 11 Juli mendatang. Enam pasangan tersebut yakni Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, Alex Noerdin dan Nono Sampono, Hidayat Nur Wahid dan Didiek J Rachbini. Selanjutnya Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Supandji serta Achmad Riza Patria.