REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Federasi LSM Indonesia, melalui ketuanya, H.M Jusuf Rizal, mengatakan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diperkirakan masuk putaran kedua, Foke-Nara dan Jokowi-Ahok sama-sama memiliki peluang.
Namun Jokowi, yang dalam perhitungan cepat disebutkan unggul, harus dapat memaksimalkan mesin politiknya agar hasil yang telah di dapat tidak berubah.
"Jika mesin politik Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak berjalan baik, bisa-bisa hasilnya antiklimaks," kata Jusuf Rizal, Sabtu.
Sementara itu, terkait masih tingginya angka Golput dalam pemilihan (11/7) lalu, mantan Direktur Blora Center ini memandang perlu untuk dilakukannya satu tindakan.
Salah satunya dengan memperbolehkan warga Jakarta menggunakan hak pilihnya meski tidak terdaftar dalam DPT.
"Bagi masyarakat yang namanya tidak ada di dalam daftar pemilih tetap (DPT) tetapi memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta, semestinya tetap ikut memilih sepanjang dapat membuktikan dirinya sesuai dengan KTP yang sah," kata Presiden Lumbung Informasi Rakyat (Lira) ini.
Rizal mengatakan, tingginya angka Golput dalam pemilihan kemarin terkait sejumlah hal, diantaranya kekecewaan terhadap kinerja pejabat publik (pemerintah) di hampir semua lapisan yang berimbas pada pelaksanaan pemilihan itu.
Menurutnya juga, waktu pemilihan yang bertepatan masa libur membuat warga yang punya hak pilih justru memanfaatkan libur bersama keluarga. Di samping itu, mesin politik parpol tidak berjalan baik dalam menyosialisasikan agar dapat menggunakan hak pilihnya secara benar.