REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu-isu agama terkait Pemilukada DKI Jakarta 2012, diyakini bakal semakin marak selama Ramadhan. Pun dengan politik uang yang diprediksi bakal semakin menjamur di bulan penuh berkah tersebut.
Hal itu disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Yusfitriadi yang ditemui usai acara diskusi 'Pilkada DKI Jakarta 2012, Menguatnya Rasionalitas Pemilih' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad (15/7). Yusfitriadi menyebut, politik uang itu dapat berbentuk mengadakan acara sahur dan taraweh keliling, kuliah subuh yang diakhiri dengan pembagian 'amplop'.
Selain itu, politik uang juga bisa dilakukan dengan ara pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) dalam bentuk sembako dan uang. "Juga ada perilaku yang akan memanfaatkan Bulan Ramadhan sebagai kampanye terselubung. Itu saya pikir akan marak, makanya kita akan tetap memantau," ujarnya menganalisa. Yusfitriadi juga mengimbau agar para penceramah tidak menyinggung Pemilukada DKI dalam setiap ceramahnya selama Ramadhan. (baca: Selama Ramadhan, Penceramah Diimbau tak Singgung Pemilukada)
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta kemungkinan besar akan menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) putaran kedua pada 20 September 2012 mendatang. Kebetulan pada saat jeda menuju pemilukada putaran kedua, umat muslim akan menjalani ibadah puasa yang diakhiri dengan hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.