REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama membantah melakukan politik uang seperti yang ditudingkan oleh tim dari pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Tim Jokowi-Basuki mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta pada Selasa.
Tim yang terdiri dari tiga orang tersebut bertemu dengan Ketua Panwaslu Jakarta, Ramdansyah. Mereka menjelaskan bahwa apa yang ditudingkan oleh tim Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli itu tidak benar.
"Saya memang berada di Kelurahan Pegangsaan dan menjadi saksi di kelurahaan pada saat penghitungan suara. Nah, foto yang diambil itu adalah foto saya sedang bercanda dengan masyarakat," ujar Koordinator Saksi Tim Joko Widodo-Basuki Kelurahaan Pegangsaan, Arif Hidayat.
Arif merupakan pria yang ada dalam foto yang diperlihatkan oleh Tim Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Tim Fauzi Bowo menuding Arif sebagai koordinator lapangan (korlap) yang membagikan baju kepada warga. Dalam baju kotak-kotak itu, ada uang yang diselipkan dengan nominalnya Rp 50.000 sampai Rp 75.000.
"Memang saya memberikan uang, tapi uang tersebut diberikan kepada saksi. Ada 43 saksi di kelurahan tersebut."
Arif menyesalkan mengapa Ketua Rukun Warga (RW) 07 Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, yang mengambil foto tersebut tidak melakukan verifikasi dengan mempertanyakan uang tersebut. Arif menilai ada upaya tidak sehat untuk menjatuhkan kubu Joko Widodo-Basuki Tjahaja.