REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan mengerahkan 16.605 personel gabungan termasuk bantuan pasukan dari Komando Daerah Militer Jaya untuk mengamankan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua.
"Pada waktunya akan dilakukan gelar pasukan dan pergeseran pasukan khususnya di objek vital," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat.
Pasukan pengamanan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua terdiri dari Satuan Tugas (Satgas) Polda Metro Jaya, Satgas Polres Metro, Brimob, bantuan Kodam Jaya dan Mabes Polri.
Rikwanto mengatakan persiapan gelar pasukan pengamanan akan disesuaikan dengan penetapan jadwal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Rikwanto juga menuturkan pasukan pengamanan akan fokus terhadap gerakan pendukung maupun simpatisan para calon gubernur dan pelaksanaan pemilukada, agar tercipta kondisi yang kondusif.
Terkait mulai beredarnya spanduk yang provokatif, Rikwanto mengungkapkan pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan spanduk yang melanggar hukum.
"Kami sering keluarkan imbauan pada pertemuan formal agar tidak memasang spanduk yang melanggar hukum," ujar Rikwanto.
Pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahya Purnama (Jokowi-Ahok) akan bersaing pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua 20 September 2012.