REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Amerika Serikat (AS) mengecam keras rencana peluncuran rudal jauh Korea Utara (Korut). Armada Angkatan Laut berbendera AS di Asia Pasifik menggeser posisi strategisnya untuk melacak jalur luncur roket tersebut.
''Kesadaran situasi memaksa kami mencari titik yang terbaik (untuk) mencegat rudal,'' Laksamana Angkatan Laut AS, Samuel Locklear mengatakan demikian, saat konfrensi pers di Pentagon, Virginia, seperti dikutip Reuters, Jumat (7/12).
Ambisi Korut dalam perkembangan rudal jarak jauh adalah ancaman bagi internasional terhadap bahaya nuklir Korut. Pekan lalu Pemerintah Korut mengumumkan untuk meluncurkan roket jarak jauhnya pada 10 atau 22 pekan mendatang. Ini adalah peluncuran roket ke dua dalam tahun sekarang.
Pyongyang melakukan peluncuran serupa saat April lalu. Tapi gagal, roket tersebut jatuh di Laut Pasifik. Korut berkeras peluncuran rudal adalah bukan ancaman. Pyongyang meyakinkan peluncuran rudal hanya untuk mengembangkan riset ilmiah ruang angkasa. Mereka meyakinkan internasional, uji coba hanya untuk menerbangkan satelit ke angkasa. Pyongyang memilih Desember sebagai waktu yang tepat.
Uji coba ke dua ini juga sekalian memperingati setahun wafatnya Kim Jong-il pemimpin sebelum Jong-un, yang juga adalah ayah pemimpin muda tersebut. Uji coba memicu ketegangan negara-negara di Semenanjung Korea. Korea Selatan bahkan mendatangi AS pekan lalu untuk membahas persoalan ini.
Jepang juga meningkatkan keamanan regional. Internasional bereaksi cepat menanggapi rencana ini. Bahkan Cina dan Rusia yang sebelumnya dianggap akrab dengan Korut, meminta agar Jong-un mengindahkan resolusi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).Departemen Pertahanan Jepang mengaktifkan sistem anti rudal di titik pertahanan untuk mencegat rudal Korut tersebut.
Reuters mengatakan kapal perusak (fregat) di perairan internasional melakukan patrolis di sepanjang perairan Jepang.The Associated Press mengatakan rencana Korut kali ini akan molor. Seorang pejabat pemerintahan Korea Selatan mengabarkan musim salju mengancam kegagalan uji coba kali ini.
Citra satelit Korsel menunjukkan gambar persiapan Korut untuk peluncuran. Situasi di landasan saat Rabu (5/12) menunjukkan tiga roket bernama Unha telah berada di landasan pacu. Citra satelit dari Geo Eye milik Korsel ini meyakini rencana uji coba rudal adalah persiapan negara tesebut mengembang teknologi rudal untuk mencapai AS.