REPUBLIKA.CO.ID, YORDANIA -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyerukan masyarakat internasional untuk menolong ratusan ribu pengungsi Suriah. Hal itu disampaikanya pada Jumat (7/12) ketika ia mengunjungi kamp pengungsi di Yordania.
"Saya menyeru masyarakat internasional dan khususnya negara di kawasan itu memberikan bantuan pokok kemanusiaan, yang sangat mendesak," katanya di Kamp Zaatari Yordania, yang menampung lebih dari 250.000 pengungsi.
"Kita tidak dapat menutup mata ketika ada orang sedang menderita dan menghadapi kematian. Kita harus membantu mereka."
Kamp yang terletak dekat perbatasan Suriah itu menampung sekitar 45.000 pengunsi Suriah, kata para pejabat Jordania.
"PBB sedang bekerja keras untuk meringankan beban penderitaan pengungsi Suriah di dalam dan di luar negara mereka," kata Ban kepada wartawan setelah bertemu dengan para pejabat UNHCR (badan PBB urusan pengungsi) di kamp itu.
"Imbauan PBB itu bagi bantuan kemanusiaan hanya memperoleh separuh dana. Kami telah menyaksikan jumlah pengungsi yang meningkat," katanya dan memperingatkan bahwa "setiapa situasi di Suriah meningkat secara serius itu akan menambah jumlah pengungsi".
Sepekan lalu, Ban memperkirakan jumlah pengungsi Suriah akan meningkat menjadi lebih dari 700.000 orang pada Januari sementara konflik di negara itu mencapai titik yang kejam.
PBB memperkirakan kini ada 460.000 pengungsi di negara-negara tetangga dan Afrika Utara serta 20.000 orang di Eropa.
Ratusan warga Suriah melintas perbatasan menuju Jordania setiap hari melarian diri dari pertempuran antara pasuan Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak di negara mereka.
Perang di Suriah menewaskan lebih dari 42.000 orang sejak meletus awal Maret 2011, kata kelompok pemantau Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.
"Sejumlah dari mereka masih trauma akan penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia mereka dan martabat. Saya terkejut, sedih dan bahkan marah atas tragedi kemanusiaan ini," kata Ban.
"Saya meminta pemerintah Jordania tetap membuka perbatasan-perbataan bagi pengunsgi Suriah. Saya mengimbau semua pihak dan khususnya pemerintah Suriah menghentikan aksi kekerasan demi kemanusiaan."