Sabtu 08 Dec 2012 16:59 WIB

Pertamina Ajak Masyarakat Indonesia Jadi Sobat Bumi

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Pertamina Days
Foto: Niken Paramita Wulandari
Pertamina Days

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina mengajak masyarakat Indonesia peduli dengan lingkungan dan bumi. Caranya dengan menjadi 'sobat bumi'.

Dengan menjadi sobat bumi, masyarakat semakin dengan lingkungan, sehingga kualitas lingkungan yang saat ini semakin rusak, bisa diperbaiki.

Brand Management Manager Pertamina, Agus Mashud mengatakan ada banyak yang bisa dilakukan untuk peduli dengan lingkungan. Salah satunya menanam satu juta pohon seperti yang Pertamina sudah lakukan.

Menanam sejuta pohon menjadi rangkaian kegiatan jangka panjang Pertamina dalam mewujudkan lingkungan yang bersih. Program itu bakal terus dijalankan Pertamina hingga 2015 sebagai wujud peduli terhadap lingkungan. “Semakin ke sini kualitas lingkungan yang lebih baik menjadi dambaan semua orang. Pertamina peduli dengan lingkungan. Banyak aktifitas Pertamina yang peduli lingkungan. Seperti pembagian pohon, penanaman satu juta pohon, serta inovasi produk  dan teknologi yang ramah lingkungan,” papar Agus di Jakarta, saat acara Pertamina Days yang digelar di Parkir Timur Senayan Jakarta, Sabtu (8/12).

Sementara VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menjelaskan menjadi sobat bumi juga bisa dengan menghemat energi. Dengan hemat energi, kata Mundakir, berarti menemukan energi yang baru.

Mundakir menjelaskan ada rasa kepedulian dari masyarakat tentang susahnya mencari energi. Keadaan cadangan energi saat ini juga cukup minim, sehingga dengan menghemat energi ada energi baru. “Sobat bumi bukan hanya menanam pohon, tetapi juga upaya-upaya untuk menghemat energi. Energi save is energi found. Menghemat energi sama dengan menenukan energi baru,” imbuh Mundakir. (adv)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement