Sabtu 08 Dec 2012 21:57 WIB

Malaria Tewaskan 37 Orang di Kamboja

(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Sebanyak 37 warga Kamboja tewas akibat terserang penyakit malaria dalam sepuluh bulan pertama tahun ini. Angka itu turun 42 persen jika dibandingkan 64 kematian dalam periode yang sama tahun lalu.

Laporan yang dirilis Pusat Pengendalian Malaria Nasional, Sabtu (8/12), menyebutkan, terjadi 59.104 kasus malaria selama periode tersebut. Artinya, turun 32 persen dari 86.964 kasus malaria dalam kurun waktu yang sama tahun lalu.

Direktur Pusat Pengendalian Malaria Nasional Char Meng Chuor mengatakan, penurunan korban jiwa dan kasus infeksi tersebut berkat kampanye peningkatan kesadaran dan pembagian jaring nyamuk kepada kelompok orang yang rentan terhadap penyakit itu. 

Menurutnya, kasus kematian yang masing tergolong tinggi umumnya disebabkan oleh kecenderungan penderita yang masih menjalani pengobatan pribadi. Selain tidak efektif, metode itu juga menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu semakin parah.

“Mereka baru datang ke rumah sakit ketika sudah parah, yang akan menjadi sangat terlambat untuk disembuhkan,” ujar dia.

Penyakit malaria di Kamboja tering terjadi ketika musim hujan. Kasus penularan umumnya terjadi di beberapa provinsi dekat perbatasan, provinsi pegunungan dan wilayah dekat hutan.

Meng Chuor menjelaskan, Kamboja telah berkomitmen memberantas kasus kematian akibat malaria pada 2015. Dengan target itu, Kamboja membutuhkan anggaran 131 juta dolar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement