Ahad 09 Dec 2012 01:37 WIB

Letusan Gunung Lokon Capai 2.500 Meter

Gunung Lokon kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter di Tomohon, Sulawesi Utara. Letusan membuat panik warga yang sebagian sudah kembali ke rumah.
Foto: Antara/Basrul Haq
Gunung Lokon kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter di Tomohon, Sulawesi Utara. Letusan membuat panik warga yang sebagian sudah kembali ke rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Gunung Lokon di Tomohon kembali meletus, Sabtu (8/12).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina memperkirakan tinggi letusan Gunung Lokon di Kota Tomohon sekitar 2.500 meter dari kawah Tompaluan.

"Letusan malam ini terbilang dekat dengan waktu peningkatan kegempaan pada pukul enam Sabtu sore tadi," kata Farid di Tomohon, Sabtu.

Dia mengatakan, sebelum terjadi letusan pada 23.02 Wita, terekam kegempaan vulkanik dalam dan vulkanik dangkal yang diperkirakan mencapai 150 kali, pada alat pencatat kegempaan.

"Pascaletusan masih terekam gempa-gempa embusan dengan amplituda besar. Kami tetap berharap warga bersiaga," ungkapnya.

Debu letusan, kata Farid, condong ke selatan dan belum bisa dipastikan jatuh di lokasi mana, karena angin bertiup lemah serta belum adanya informasi.

"Radius bahaya masih tetap dua koma lima kilometer dari kawah Tompaluan. Warga hendaknya mematuhi rekomendasi tersebut," ungkapnya.

Letusan yang terjadi Sabtu tengah malam tak sempat mengejutkan warga, karena rata-rata warga telah terlelap dan berada di rumah menghabiskan malam.

Ruas-ruas jalan di kantong-kantong permukiman warga yang ada di Kelurahan Kinilow, Kinilow I, dan Kakaskasen I, Kecamatan Tompohon Utara sepi, tidak seperti beberapa hari sebelumnya ketika terjadi letusan.

"Kami tetap bersiaga, walaupun aktivitas gunung pascaletusan mulai menurun," kata Junike K, warga Kinilow.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement