Ahad 09 Dec 2012 13:28 WIB

Meshaal Bersumpah akan Bebaskan Palestina

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Djibril Muhammad
Khaled Meshaal
Foto: AFP
Khaled Meshaal

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setelah bertahun-tahun diasingkan, pemimpin gerakan pejuang Islam Hamas Khaled Meshaal untuk pertama kalinya berpidato di Gaza, Sabtu (8/12) waktu setempat. Meshaal bersumpah akan bebaskan tanah Palestina dan tidak mengakui Israel.

Dalam lautan bendera Hamas dan pendukung Meshaal, Hamas berpidato dihadapan ratusan ribu massa. Meshaal dengan lantang mengatakan, dirinya tidak akan mengakui Israel dan bebaskan tanah Palestina inchi demi inchi.

"Palestina adalah milik kami, mulai sungai ke laut dan dari utara ke selatan. Tidak ada konsesi setiap inchi tanah," kata Meshaal di keramaian massa.

Meshaal juga mengucapkan dirinya menginginkan warga Palestina memiliki tanah. Untuk itu, Meshaal tidak mengakui Israel. "Tidak ada legitimasi untuk Israel, tidak peduli seberapa lama," tegas Meshaal.

Ribuan massa memadati pidato Meshaal kali ini. Kedatangan Hamas kali ini sekaligus merayakan milad 25 tahun Hamas. Hamas mengklaim, ada 500 ribu orang menghadiri pidato tersebut.

Tidak hanya mendengar pidato Meshaal, massa juga meminta supaya Hamas menembakkan rudal seperti yang dilakukannya pada bulan lalu. "Meshaal, pasukan militermu telah melumpuhkan Tel Aviv, Israel," teriak para pendukung massa.

Hamas mengklaim memenangkan pertempuran pada bulan lalu. "Setelah kemenangan Gaza, saat ini waktu untuk mengakhiri episode pembagian dan membangun kesatuan Palestina," ujar Meshaal.

Meshaal juga berjanji untuk membebaskan ribuan tahanan Palestina yang saat ini masih berada di penjara Israel. "Kami tidak akan pernah beristirahat sampai kita membebaskan tahanan Palestina," janji Meshaal.

Meshaal menambahkan, langkah untuk membebaskan tahanan Palestina yang berhasil digunakan pada masa lalu akan digunakan kembali untuk melepas para tahanan kali ini.

Sementara itu, juru bicara untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu, Ofir Gendelman mengatakan, perayaan milad Hamas tersebut merupakan momen Hamas membunuh warga Israel.

"Hamas membunuh warga Israel dengan roket dan bom, ini melanggar Hak Asasi Manusia," tulis Gendelman di situs twitternya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement