REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertamina pasang target menjadi Asian Energy Championship. Target ini akan dicapai Pertamina pada 2025 mendatang. Saat ini produksi minyak dan gas Pertamina mampu mencapai 2,2 juta barel per hari. Untuk mencapai hal itu, Pertamina terus meluaskan jaringan kerja sama ke luar negeri.

Pertamina sedang menuju posisi integrated oil and gas company. Sekarang Pertamina sebagai integrated energy company. Berbagai pencapaian yang selama ini diterima Pertamina menjadi modal utamanya. Selain itu, Pertamina juga sudah menjadi pemimpin perusahaan minyak nasional. Pertamina menguasai 50 persen pasar domestik dan 30 persen pasar internasional. Semua bentuk yang bisa menghasilkan energi bakal terus dikembangkan Pertamina. Dari Upstream sampai downstream, dari hulu sampai hilir.

Di bidang midstream gas, Pertamina sudah menjadi gas champion. Kapasitas kilang Pertamina juga terbesar kelima di Asia. Di bidang bahan bakar dan pelumas bahkan Pertamina sudah menguasai 50 persen pasar.

Di sektor hulu Pertamina diwakili oleh Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi (PHE). Kegiatan ini meliputi eksplorasi, eksploitasi dan migas hasil eksploitasi. Di sektor hilir Pertamina sukses di Pasar Asia. Ekspansi Pertamina Lubricant justru sudah mencapai pasar Eropa dan Afrika. Saat ini total wilayah penjualan pelumas mencapai lebih dari 19 negara.   

Pertamina terus melakukan upaya strategis dan terintegrasi di semua aspek dan sektor bisnis. Pertamina berupaya menerapkan prinsip manajemen mutu dengan kriteria world class. Prinsip ini mengacu pada Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence yang berorientasi hasil. Indonesia bisa berharap Pertamina mampu membangkan Indonesia sebagai penyedia energi utama. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia. Energi untuk Asia, Energizing Asia. (adv)

Ikuti Whatsapp Channel Republika