REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Israel, Shimon Peres tampaknya tak kuat mendengar pidato Khaled Meshaal, ketua Biro Politik Hamas. Peres tampak geram setelah Meshaal di Jalur Gaza menekankan berlanjutnya resistensi anti rezim penjajah Israel.
Seperti dilaporkan Merh News mengutip Jerusalem Post, Shimon Peres dalam sebuah statemennya mereaksi pidato bersenjarah Khaled Meshaal di Jalur Gaza. "Pidato Meshaal telah menunjukkan wajah sejati Hamas," tandas Peres yang tak dapat menyembunyikan kegeraman Tel Aviv atas pidato ketua Biro Politik Hamas tersebut.
Menurut klaim Peres, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) adalah kelompok yang menghendaki warga Gaza hidup dalam kemiskinan dan ketidaknyamanan.
Peres yang menyampaikan pidatonya di sebuah konferensi perdagangan menekankan bahwa Tel Aviv harus berunding dengan opsi tunggal yakni pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas untuk menyelesaikan friksi yang ada.
Ia juga meminta elite politik Israel menghentikan kinerja di masa lalu mereka dan lebih menfokuskan pada masa depan rezim ini. Peres di pidatonya secara tersirat menyinggung proyek pembangunan 3.000 pemukiman baru Israel di Baitul Maqdis.
Dilaporkan bahwa Meshaal saat berpidato di Gaza menegaskan tidak akan mengakui secara resmi Israel dan akan terus melanjutkan perjuangan melawan rezim ilegal ini hingga tercapai cita-cita bangsa Palestina.