Senin 10 Dec 2012 06:34 WIB

Warga Lamsel tak Pedulikan SMS Ajakan Tawuran

KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).
Foto: Antara Foto/Agus Setyawan
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Warga di Kabupaten Lampung Selatan menyatakan tidak lagi menghiraukan ajakan untuk melakukan penyerangan lagi ke Desa Balinuraga yang beredar melalui pesan singkat (SMS).

Kepala Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Muchsin Syukur, memastikan dirinya dan warga lainnya di sana tidak menerima pesan gelap ajakan untuk menyerang warga Desa Balinuraga tersebut.

"Tidak ada kami mendapatkan SMS itu. Bahkan kalau ada juga, biarkan sajalah. Kami sudah tenang sekarang," kata dia.

Ia menyatakan kemungkinan pesan itu hanya beredar di kalangan warga tertentu di Bandarlampung. Hal sama disampaikan Rohimi (53). Ayah salah satu korban kerusuhan antarwarga Agom-Balinuraga akhir Oktober lalu itu mengaku tidak mengetahui adanya ajakan penyerangan ke Desa Balinuraga.

Dia justru berharap suasana tenang dan kondusif di desanya itu dapat terus terjalin. Apalagi, perekonomian desa itu kini telah kembali berjalan dan terjalin satu dengan lainnya.

"Warga Bali di daerah ini sering melewati jalan desa kami ini,'' katanya. ''Bahkan, mereka sering membeli janur dan kelapa kepada kami untuk keperluan peribadatan."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement