REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pasukan Uni Afrika (AU) dan Somalia, Ahad (9/12) menguasai kota Jowhar yang sebelumnya menjadi markas oposisi Al-Shabaab.
"Pagi ini kami menguasai Jowhar dan kini kami mengamankannya. AMISOM dan Pasukan Nasional Somalia memasuki kota itu, terjadi pertempuran kecil ketika sebagian besar gerilyawan Al-Shabaab melarikan diri sebelum kami masuk," kata Kolonel Ali Houmed, juru bicara Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM), kepada AFP.
Juru bicara Al-Shabaab, Abdiaziz Abu Musab, mengonfirmasi bahwa pasukannya telah ditarik dari kota itu, yang terletak sekitar 90 kilometer sebelah utara Mogadishu, ibu kota Somalia. "Kami menarik pasukan kami dari Jowhar karena alasan-alasan strategis," kata Abu Musab. Penarikan pasukan itu dilakukan tanpa adanya korban jiwa.
Setelah itu, pasukan itu pindah ke kota terdekat. "Kami akan memburu penyerbu dari dalam dan luar kota Jowhar," katanya.
Jatuhnya Jowhar merupakan pukulan berarti bagi gerilyawan Al-Shabaab, yang kehilangan sejumlah daerah dalam beberapa bulan terakhir ini akibat penyerangan pasukan AMISOM yang berkekuatan 17.000 orang dan pasukan Ethiopia yang menyerbu Somalia tahun lalu dari arah barat.
Pasukan dan tank Ethiopia memasuki Somalia pada November 2011 untuk memerangi oposisi Al-Shabaab dan merebut sejumlah kota utama, termasuk Baidoa. Pada waktu yang bersamaan, pasukan Somalia dan pasukan AU yang berkekuatan 17.000 orang juga memerangi gerilyawan garis keras itu dan berusaha terhubung dengan daerah-daerah yang dikuasai pasukan Ethiopia.
Pasukan Kenya, yang menyerbu Somalia setahun lalu juga menekan dari arah selatan dan menguasai pangkalan Al-Shabaab serta kota pelabuhan utama Kismayo pada September.
Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan, dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.
Pemerintah baru Somalia di bawah Presiden Hassan Sheikh Mohamud, yang mulai menjabat pada September 2012, mengakhiri kekuasaan transisi delapan tahun dukungan Barat yang dikotori korupsi.
Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaidah mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.