REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ngambek. Ini lantaran disebabkan empat gubernur tidak datang ke Istana Negara untuk menerima secara langsung DIPA setiap provinsi.
Empat gubernur yang tidak hadir itu yakni Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin dengan alasan masih bertugas di Amerika Serikat. Gubernur Lampung Sjachroedin ZP serta Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang ijin sakit.
Dalam acara tersebut, SBY memang menyerahkan satu persatu DIPA kepada setiap gubernur yang hadir. Namun penyerahan itu sempat tertahan ketika bukan gubernur provinsi yang bersangkutan yang menerima.
Penyerahan itu sempat beberapa kali ada jeda dan tampak SBY berbicang dengan para wakil yang menerima DIPA. Bahkan, saat memanggil Gubernur Sumatera Selatan tetapi yang hadir justru wakilnya, SBY memanggil Mensesneg Sudi Silalahi yang datang setengah berlari dan berbincang sesaat.
Akhirnya, presiden pun menunjukkan ketidaksukaannya tersebut sebelum sambutan dilakukan. “Sebelum saya sampaikan sambutan dan pengarahan saya minta kepada Mendagri untuk menertibkan kehadiran pejabat dalam acara yang penting seperti ini,” katanya, Senin (10/12).
Ia menilai penyerahan DIPA merupakan hal penting yang seharusnya tidak boleh diwakilkan. Presiden bisa menerima jika alasan yang dikemukan adalah sakit, tetapi di luar itu ia meminta mendagri untuk bertindak menertibkan yang bersangkutan. “Kalau ada acara di provinsinya dan kemudian tidak datang, saya tidak bisa menerima,’ katanya.
Mendagri Gamawan Fauzi menyatakan, bukan kali pertama presiden menegur empat kepada daerah yang tidak datang dalam acara kepresidenan. “Pernah juga dua tahun lalu presiden menegur karena tidak datang. Kali ini beliau menegur empat kepala daerah,” ujar dia.
Menurutnya, Kemendagri sudah memperingatkan sebelumnya agar acara penyerahan DIPA tidak diwakilkan.