Senin 10 Dec 2012 16:47 WIB

Biar Berani, HNW Berikan Alquran ke Pimpinan KPK

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Musiron
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/12). Usai pertemuan, HNW memberikan sejumlah Alquran kepada pimpinan KPK.

“Kebetulan semua pimpinan KPK Islam, untuk semakin berani dan tidak takut dalam memberantas korupsi, kita membawa kitab suci Alquran untuk pimpinan KPK,” kata HNW di KPK, Jakarta, Senin (10/12).

Menurutnya, Alquran merupakan kitab suci dengan prinsip anti korupsi paling gamblang dan jelas. Karenanya, dengan pemberian Alquran ini, pimpinan KPK diharapkan dapat mengerti maknanya dan dapat menjadi dorongan spiritual dalam pemberantasan korupsi. Seperti perjuangan Palestina melawan Israel.

Al Quran tersebut juga menjadi simbol kepada lembaga superbodi itu agar kuat melawan korupsi dan jangan sampai melupakan amanat rakyat. Jika tidak sungguh-sungguh dalam melakukan pemberantasan korupsi, maka akan menjadi dosa besar bagi KPK.

“Alquran menjadi kata kunci, kalau KPK tidak melaksanakan amanatnya, akan menjadi dosa yang berarti,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement